Percobaan 3: Instruksi Sequence Control (INTERLOCK & JUMP)
1. buka lembar CXD, buatlah tampilan HMI sebagai berikut.
Gambar 3.9 HMI program interlock
2.buka CXP buat lembar kerja baru, tuliskan program sebagai berikut.
Gambar 3.10 program interlock
3. buat wiring pengkabelannya menggunakan button dan juga led pada alamat tersebut, lakukan pengunduhan program.
4. lakukan simulasi antara PLC dan CXD, lakukan pengujian hidupkan PB_START, hidupkan saklar, kemudian tekan button emergency.
5. lakukan modifikasi pada program dengan mengubah instruksi Interlock dengan JUMP sehingga program menjadi seperti berikut.
Gambar 3.11 program JUMP
6. lakukan pengujian dengan CXD yang sama dengan percobaan sebelumnya.
7. lakukanlah percobaan pada PLC (bukan di CXD). tekan button start, kemudian tahan button emergency, cobalah sambil menekan button stop dan juga saklar (button emergency harus tetap ditekan terus menerus). Apakah button stop dan saklar berfungsi pada bagian PUMP 1 dan 2
8. sekarang lepaskan semua button, tekan button stop. Kemudian lakukan penekanan pada button emergency secara terus menerus sambil menekan tombol start dan juga saklar, apakah mempengaruhi PUMP 1 dan 2.
NOTE:
fungsi interlock digunakan untuk mengunci suatu keadaan ataupun program yang berada antara interlock (IL) hingga interlock close (ILC), sehingga program tersebut hanya akan bisa berfungsi normal apabila input IL dalam kondisi High. sifat utama Interlock yaitu ketika off akan mereset kondisi ke keadaan normal, dan mengunci input outputnya.
JUMP sebenarnya mirip dengan IL hanya saja fungsi JUMP bekerja pada kawasan JMP dan JME, program yang berada diantara bagian tersebut hanya akan berfungsi normal apabila JMP dalam kondisi High (aktif), dan saat tidak aktif (LOW) maka program yang berada dikawasan JMP akan dikunci ke kondisi terakhir. misalnya ketika JMP aktif kita mengaktifkan saklar dan kita mematikan fungsi JMP maka outputnya akan tetap aktif dan tidak bisa diubah-ubah sebelum fungsi JMP diaktifkan lagi
contoh penggunaan program:
IL: bisa digunakan sebagai tombol emergency, karena fungsinya yang mengembalikan kekondisi normal dan mengunci I/O.
JMP: bisa digunakan untuk mengunci kondisi agar tidak dirubah-rubah oleh user lain, misalnya mengunci lampu dalam kondisi on agar tidak bisa dimatikan oleh user lain melalui saklar.
kesimpulannya IL dan JMP sama-sama sebagai pengunci program apabila tidak aktif, IL akan mengunci fungsi I/O dan mereset ke kondisi normal sedangkan JMP mengunci kondisi terakhir program dan mengunci I/O nya.
Mantebb ilmunya mas....
ReplyDelete