Klasifikasi Boiler
1. Pendahuluan
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
1.1. Proses Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler yang mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler:
- Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace diantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door.
- Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
- Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
- Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
- Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
- Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
- Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam pipa steam.
1.2. Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
1.2.1. Berdasarkan tipe pipa :
- Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang rendah.
Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
- Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.
Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Fire Tube | Proses pemasangan mudah dan cepat, Tidak membutuhkan settingkhusus | Tekanan operasi steamterbatas untuk tekanan rendah 18 bar |
Investasi awal boiler ini murah | Kapasitas steam relatif kecil (13.5 TPH) jika diabndingkan dengan water tube | ||
Bentuknya lebihcompact dan portable | Tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya. | ||
Tidak membutuhkan area yang besar untuk 1 HP boiler | Nilai effisiensinya rendah, karena banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack | ||
2 | Water Tube | Kapasitas steam besar sampai 450 TPH | Proses konstruksi lebih detail |
Tekanan operasi mencapai 100 bar | Investasi awal relatif lebih mahal | ||
Nilai effisiensinya relatif lebih tinggi dari fire tube boiler | Penanganan air yang masuk ke dalam boiler perlu dijaga, karena lebih sensitif untuk sistem ini, perlu komponen pendukung untuk hal ini | ||
Tungku mudah dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan. | Karena mampu menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang lebih besar, maka konstruksinya dibutuhkan area yang luas |
1.2.2. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :
- Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
- Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
- Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
- Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.
Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Solid Fuel | Bahan baku mudah didapatkan. | Sisa pembakaran sulit dibersihkan |
Murah konstruksinya. | Sulit mendapatkan bahan baku yang baik. | ||
2 | Oil Fuel | Sisa pembakaran tidak banyak dan lebih mudah dibersihkan. | Harga bahan baku paling mahal. |
Bahan bakunya mudah didapatkan. | Mahal konstruksinya. | ||
3 | Gaseous Fuel | Harga bahan bakar paling murah. | Mahal konstruksinya. |
Paling baik nilai effisiensinya. | Sulit didapatkan bahan bakunya, harus ada jalur distribusi. | ||
4 | Electric | Paling mudah perawatannya. | Paling buruk nilai effisiensinya. |
Mudah konstruksinya dan mudah didapatkan sumbernya. | Temperatur pembakaran paling rendah. |
1.2.3. Berdasarkan kegunaan boiler :
- Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.
- Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.
- Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.
- Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah
- Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.
Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Power Boiler | Dapat menghasilkan listrik dan sisa steam dapat menjalankan proses industri. | Konstruksi awal relatif mahal. |
Steam yang dihasilkan memiliki tekanan tinggi | Perlu diperhatikan faktor safety. | ||
2 | Industrial Boiler | Penanganan boiler lebih mudah. | Steam yang dihasilkan memiliki tekanan rendah. |
Konstruksi awal relatif murah. | |||
3 | Commercial Boiler | Penanganan boiler lebih mudah. | Steam yang dihasilkan memiliki tekanan rendah. |
Konstruksi awal relatif murah. | |||
4 | Residential Boiler | Penanganan boiler lebih mudah. | Steam yang dihasilkan memiliki tekanan rendah. |
Konstruksi awal relatif murah. | |||
5 | Heat Recovery Boiler | Penanganan boiler lebih mudah. | Steam yang dihasilkan memiliki tekanan rendah. |
Konstruksi awal relatif murah. |
1.2.4. Berdasarkan konstruksi boiler :
- Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
- Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.
Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Package Boiler | Mudah pengirimannya. | Terbatas tekanan dan kapasitas kerjanya. |
Dibutuhkan waktu yang singkat untuk mengoprasikan setelah pengiriman. | Komponen-komponen boiler tergantung pada produsen boiler. | ||
2 | Site Erected Boiler | Tekanan dan kapasitas kerjanya dapat disesuaikan keinginan. | Sulit pengirimannya, memakan biaya yang mahal. |
Komponen-komponen boiler dapat dipadukan dengan produsen lain. | Perlu waktu yang cukup lama setelah boiler berdiri, setelah proses pengiriman. |
1.2.5. Berdasarkan tekanan kerja boiler :
- Low Pressure Boilers
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F
- High Pressure Boilers
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160 psig atau temperatur diatas 250 0F
Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Low Pressure | Tekanan rendah sehingga penanganannya tidak terlalu rumit | Tekanan yang dihasilkan rendah, tidak dapat membangkitkan listrik. |
Area yang dibutuhkan tidak terlalu besar, dan biaya konstruksi tidak lebih mahal dari high pressure boiler | |||
2 | High Pressure | Tekanan yang dihasilkan tinggi sehingga dapat membangkitkan listrik dan sisanya dapat didaur ulang untuk mengoprasikan proses industri | Tekanan tinggi sehingga penanganannya perlu diperhatikan aspek keselamatannya. |
Area yang dibutuhkan besar dan biaya konstruksi lebih mahal darilow pressure boiler |
1.2.6. Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :
- Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
- Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
- Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
- Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fueldimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.
Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Stoker Combustion | Konstruksinya relatif sederhana. | Limbah yang diproduksi pembakaran lebih banyak |
Panas yang dihasilkan kurang merata jika tidak ada komponen pendukung. | |||
Effisiensi relatif rendah | |||
2 | Pulverized | Efisiensi relatif tinggi | Konstruksinya rumit dan membutuhkan dana investasi yang mahal. |
Proses pembakaran lebih merata pada tungku pembakaran. | |||
3 | Fluidized Bed | Efisiensi relatif tinggi | Konstruksinya rumit dan membutuhkan dana investasi yang mahal. |
Suhu pembakaran tidak mencapai suhu 10000C sehingga tidak menimbulkan NOX | |||
4 | Firing | Limbah yang diproduksi pembakaran lebih sedikit | Konstruksi relatif rumit, perlu nozzle. |
Panas yang dihasilkan lebih merata | |||
Effisiensi relatif lebih baik |
1.2.7. Berdasarkan material penyusun boiler :
- Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat menggunakan steel pada daerah steam.
- Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.
Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No. | Tipe Boiler | Keuntungan | Kerugian |
1 | Steel | Kuat dan tahan lama. | Biaya relatif mahal. |
Dapat dialiri steamuntuk tekanan tinggi. | Konstruksi lebih rumit. | ||
2 | Cast Iron | Biaya relatif murah. | Rentan dan mudah rusak. |
Konstruksi lebih sederhana. | Dapat dialiri steam untuk tekanan yang terbatas. |
Boiler pada intinya adalah alat pemanas cairan (biasanya air) agar berada di atas titik didihnya sehingga ia menguap.
Untuk memanaskan nya ada beberapa tipe boiler
- Fire tube di mana api berada dalam tubing-tubing dengan cairan berada di luar.
- Water tube di mana sebaliknya, air berada dalam tubing dengan api berada di luar.
Bahan bakar minyak tanah atau solar di pompa dengan tekanan tinggi dan keluar dalam bentuk kabur pada ujung spuyer, di atas spuyer ada diode tegangan tinggi untuk memberikan api supaya minyak yg keluar terbakar, biasanya dibelakang boiler ada photo sel nutuk memonitor api sudah terbakar apa belum kalau tidak terbakar photo sel ini akan mematikan semua mesin bolier agar tidak terjadi semburan minyak yg tidak terbakar, dan sangat berbahaya .
Boiler umumnya terdiri dari :
-Ruang pembakaran : tempat bahan bakar dibakar
-Boiler drum : menampung air demineralized mengalirkannya ke tube dan menampung uap jenuh yang kembali.
-Economiser : water tube, posisinya paling jauh dari sumber panas, fungsinya memanaskan air dengan sisa panas agar efisiensi kalor baik.
-Evaporator : water tube yang fungsinya menguapkan air, posisinya biasanya di “tengah”
-Superheater : fungsinya memanaskan uap air menjadi superheated steam (uap panas lanjut)
-Turbin uap : fungsinya merubah energi panas menjadi energi gerak.
-Condenser : fungsinya merubah fasa uap menjadi air kembali
Urutan Proses :
1.Air demineralized (air tanpa kandungan mineral/air murni) dipompakan ke boiler dari condenser (kita bicara boiler turbin uap yg siklus airnya tertutup) dengan pompa melalui pipa economiser, di economiser , air menerima panas tapi belum menguap/msh fas air.<br>
2. Air tsb masuk ke boiler drum dan diteruskan ke seluruh water tube evaporator untuk dirubah fasanya menjadi uap jenuh (uap yg lo liat wkt ngerebus air) / (saturated steam) dan kembali lagi ke boiler drum.<br>
3. Uap di boiler drum dialirkan (uap melalui saluran diatas, sdgkan air dibawah) ke superheater tube yg berada paling dekat dgn sumber panas utk merubah uap jenuh menjadi uap panas lanjut (superheated steam)<br>
4.superheated steam kmdn dialirkan ke steam turbin untuk menggerakkan blade turbin.<br>
5. stelah melalui turbin temperatur uap menurun/begitu juga enthalpy nya, fasanya berubah kembali ke uap jenuh & mengalir ke condenser.<br>
6. di condenser fasanya dirubah kembali ke fasa cair dan kemudian dipompakan kembali ke boiler.dan siklusnya kembali spt semula
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih anda telah berkomentar di halaman ini, kami akan mempertimbangkan komentar anda untuk kemajuan blog ini.