Thanks For your Donation

Terimakasih atas donasi anda

give more to me

Sunday, 27 May 2018

AKU MENGALAMI GANGGUAN PHOBIA SOSIAL DAN CARA MENGATASINYA

SAD

Ditulis pada senin 18-August-2014

7 tahun yang lalu awal keterpurukanku dimulai, aku menderita sebuah penyakit jiwa yang disebut dengan SAD (social Anxiaty Disorder), suatu penyakit yang tidak mungkin bisa dipahami oleh masyarakatku sendiri. Karena memang aku sendiri baru mengetahuinya ketika aku mau tamat dari SMAN 1 Siak. Sehingga banyak dari mereka menganggap aku berkepribadian yang sombong, angkuh, dan tidak suka bergaul bersama masyarakat. Pikiran itu kemudian membuat aku semakin terpuruk dan hidupku seakan tidak ada artinya lagi, bahkan kadang terlintas dipikiranku apa lebih baik aku mati saja. Namun syukurlah Allah masih memberi hidayahnya kepadaku sehingga pikiran itu tidak pernah aku laksanakan.

SAD memang tidak bisa dianggap remeh pasalnya penyakit inilah yang sering menjerumuskan seseorang kedalam suatu kebiasaan buruk, seperti narkoba, mabuk-mabukan dsb. aku akui memang aku sangat menderita mengidap penyakit ini, penyakit ini membuatku takut bertemu dengan masyarakat dikampungku, bahkan baru mendengarkan suaranya aku sudah sangat ketakutan, aku juga tidak tau bagaimana penyakit ini bisa bersarang pada diriku, aku sendiri baru mengetahui keanehan ini saat tubuhku gemetar dihadapan orang lain. Saat itulah aku menutup diriku serapat-rapat mungkin agar tidak ada orang yang bisa melihatku.

Akupun mulai berfikir bagaimana aku bisa menyembuhkan penyakit ini, karena sebelumnya aku belum tau ini adalah penyakit sehingga aku berkata tidak mungkin ini bisa dihilangkan. Dan saat itu penyakit ini semakin parah, tubuhku makin tersiksa, karena penyakit ini ternyata membawa dampak fisik, seperti sesak napas, pusing, strees, gemetar, dll. Sehingga untuk menghindar dari penglihatan orang-orang aku slalu sekolah yang jauh dari masyarkatku. Dan ketika ada libur aku selalu mencari alasan agar aku tidak pulang waktu liburan itu.

Aksi menghindar inilah yang kemudian membuat aku semakin tersiksa lagi, aku kehilangan masa remajaku bersama teman-teman kampungku, aku tidak bisa sholat jumat dikampungku, bahkan yang terparah ketika ada saudara dan sahabatku yang meninggalpun aku tidak sanggup untuk datang kerumahnya. Rasa takut bertemu masyarakat itu lebih besar dan mengalahkan segalanya. Bukan aku tidak mau melawannya, tapi tiap kali aku memaksakannya kondisi fisikku malah diserangnya, aku jadi sesak napas, pusing lalu lemas bahkan aku bisa terkapar tak berdaya hingga berjam-jam.

Saat aku mau kuliah, akupun berfikir keras mencari tempat perkuliahan yang jauh, hal ini bertujuan untuk menghindar dari masyarakat. Kalau perlu setahun hanya 1 hari aku pulang kekampung. Akhirnya jatuhlah pilihanku terhadap universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta setelah mempertimbangkan 3 universitas yang menerimaku, yaitu umy, uad dan uty. Tujuanku kesana juga untuk mengobati penyakit ku ini, karena aku sudah menemukan tempat yang mungkin bisa menyembuhkanku, sebelumnya aku juga pernah berobat dipekanbaru, waktu itu tempatnya di perum griya apa gitu, pokoknya dipanamlah. Tapi terapi waktu itu hanya mengurangi dampaknya sedikit. Mungkin karena adayang menemaniku waktu itu, kakakku dan juga si miun (nama panggilan untuk Musahir). Saat aku melakukan terapi kedua atau pertama dijogja aku merasa terapi itu hanya bohongan, karena aku hanya ditanya-tanya saja yang menurut aku itu semua tidak akan bisa menyembuhkan aku. Sehingga waktu lebaran ditahun 2013 aku belum bisa bergabung bersama teman atau masyarkat. Dan lagi-lagi aku harus mencari alasan agar aku bisa cepat-cepat pulang kejogja, dengan alasan aku akan melakukan tes ujian maba akhirnya pada hari raya kedua akupun menuju ke jogja ( waktu itu hari sabtu). Aku yakin keputusan ini akan membuat orang tuaku sedih.

Selang setengah tahun aku kembali melakukan terapi, dengan mengendarai motor metic merk beat milik temanku (yuda indra pranata), akupun bergegas mencari tempat terapi itu seorang diri, saat itu aku berikrar akan menceritakan sejujurnya apa yang saya alami. Dan aku menangis tersedu2 sangat terapi itu berlangsung. Namun suatu hal yang luar biasa aku rasakan entah mengapa ucapanku menjadi enteng, bahkan saat presentasi gemetarku bisa diminimalisir. Hal yang lebih membahagiakan lagi lebaran ini aku bisa berkumpul bersama masyarakat, walaupun pada lebaran ke2 aku terpuruk lagi. Namun aku sukses hinggal lebaran ke6. Dilanjutkan lagi aku rewang ditempatnya tetanggaku. Itu menurutku suatu perkembangan yang luar biasa bagiku.

Hal yang kusayangkan saat ini, aku belum mampu hadir diacara pesta pernikahan tetangga ku sehingga 2 pesta pernikahan telah terleawatkan, saat ini dentuman suara music ditempat pernikahan itupun masih ku dengar (pernikahan kang kani). Ya saat ini memang aku tidak hadir dipesta pernikahannya. Namun aku berusaha untuk bisa hadir ditempatnya pakmahmudin nanti.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih anda telah berkomentar di halaman ini, kami akan mempertimbangkan komentar anda untuk kemajuan blog ini.

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html