Thanks For your Donation

Terimakasih atas donasi anda

give more to me

Pustaka yang melimpah

anda akan melihat berbagai pustaka dari perjalanan hidup saya, mulai dari pengalaman pendidikan, pekerjaan, pribadi dan berbagai hal terkait dengan kehidupan saya.

Akses informasi STC Sharing Dimaanapun

Situs STC-Sharing di desain sangat responsive sehingga tidak membuat anda jenuh menunggu bahkan dengan jaringan internet yang lambat

Jalin Komunikasi dengan mudah

tidak perlu menunggu lama untuk berkomunikasi dengan admin, silahkan tinggalkan komentar, admin akan segera membalas secara langsung

Tuesday, 29 May 2018

PLC DASAR: MENGENAL TIMER DAN COUNTER PADA PLC

1. Timer dan Counter

Instruksi timer adalah instruksi pewaktuan yang digunakan sebagai fungsi pewaktuan dalam berbagai keadaan dan sistem. Sedangkan counter adalah instruksi pencacah ataupun penghitung. Pada program CX-Programmer terdapat beberapa instruksi pewaktuan dan pencacah, setiap instruksi memiliki fungsi resolusi dan fungsi tertentu. Berikut adalah instruksi timer dan counter pada CXP.

Tabel 4.3 Instruksi Timer dan Counter

image

PLC DASAR: FUNGSI INSTRUKSI PEMBANDING PADA PLC

1. Instruksi Pembanding (comparison Instructions)

Instruksi pembanding pada PLC adalah instruksi yang digunakan untuk membandingkan 2 buah keadaan. Fungsi pembanding banyak sekali fungsinya dalam dunia otomasi seperti kurang dari, besar dari, sama dengan dan lainnya. Berikut ini adalah instruksi pembanding pada program PLC OMRON.

Tabel 4.1 instruksi input comparisons

image

Sumber: OMRON, SYSMAC CP-series CP1E CPU Units

Selain instruksi diatas, bisa juga menggunakan instruksi CMP, dengan cukup sekali dalam menentukan pembandingannya, kemudian dengan menggunakan alamat flags maka fungsi pada tabel 4.1 dapat dilakukan berikut adalah alamat flags pada instruksi CMP.

Tabel 4.2 flags pada instruksi CMP

image

Sumber: OMRON, SYSMAC CP-series CP1E CPU Units

PLC DASAR: FUNGSI OPERASI PEMINDAH DATA PADA PLC

1. Percobaan 4: Instruksi Data Movement (MOV)

1. buatlah program ladder pada CX-Programmer seperti pada gambar berikut.

image

Gambar 3.12 program data Movement

2. buka lembar kerja baru di CXD buatlah tampilan dan pengalamatan seperti pada gambar 3.13.

image

Gambar 3.13 HMI Data Movement

3. lakukan simulasi antara CXD dan CXP, isikan data 1 dengan 100, data 2 dengan 300.

4. tekan tombol pindahkan pada alamat 0.00.

5. tekan tombol pindahkan pada alamat 0.00.

6. tekan tombol Reset.

NOTE:

fungsi MOV hanya terdiri dari 2 Data input yaitu data pertama sebagai sumber data ataupun data yang akan dikirim sedangkan data kedua sebagai tempat penampung data sumber/ atau tujuan data.

PLC DASAR: MEMBUAT PROGRAM INTERLOCK DAN JUMP PADA PLC

Percobaan 3: Instruksi Sequence Control (INTERLOCK & JUMP)

1. buka lembar CXD, buatlah tampilan HMI sebagai berikut.

image

Gambar 3.9 HMI program interlock

2.buka CXP buat lembar kerja baru, tuliskan program sebagai berikut.

image

Gambar 3.10 program interlock

3. buat wiring pengkabelannya menggunakan button dan juga led pada alamat tersebut, lakukan pengunduhan program.

4. lakukan simulasi antara PLC dan CXD, lakukan pengujian hidupkan PB_START, hidupkan saklar, kemudian tekan button emergency.

5. lakukan modifikasi pada program dengan mengubah instruksi Interlock dengan JUMP sehingga program menjadi seperti berikut.

image

Gambar 3.11 program JUMP

6. lakukan pengujian dengan CXD yang sama dengan percobaan sebelumnya.

7. lakukanlah percobaan pada PLC (bukan di CXD). tekan button start, kemudian tahan button emergency, cobalah sambil menekan button stop dan juga saklar (button emergency harus tetap ditekan terus menerus). Apakah button stop dan saklar berfungsi pada bagian PUMP 1 dan 2

8. sekarang lepaskan semua button, tekan button stop. Kemudian lakukan penekanan pada button emergency secara terus menerus sambil menekan tombol start dan juga saklar, apakah mempengaruhi PUMP 1 dan 2.

NOTE:

fungsi interlock digunakan untuk mengunci suatu keadaan ataupun program yang berada antara interlock (IL) hingga interlock close (ILC), sehingga program tersebut hanya akan bisa berfungsi normal apabila input IL dalam kondisi High. sifat utama Interlock yaitu ketika off akan mereset kondisi ke keadaan normal, dan mengunci input outputnya.

JUMP sebenarnya mirip dengan IL hanya saja fungsi JUMP bekerja pada kawasan JMP dan JME, program yang berada diantara bagian tersebut hanya akan berfungsi normal apabila JMP dalam kondisi High (aktif), dan saat tidak aktif (LOW) maka program yang berada dikawasan JMP akan dikunci ke kondisi terakhir. misalnya ketika JMP aktif kita mengaktifkan saklar dan kita mematikan fungsi JMP maka outputnya akan tetap aktif dan tidak bisa diubah-ubah sebelum fungsi JMP diaktifkan lagi

contoh penggunaan program:

IL: bisa digunakan sebagai tombol emergency, karena fungsinya yang mengembalikan kekondisi normal dan mengunci I/O.

JMP: bisa digunakan untuk mengunci kondisi agar tidak dirubah-rubah oleh user lain, misalnya mengunci lampu dalam kondisi on agar tidak bisa dimatikan oleh user lain melalui saklar.

kesimpulannya IL dan JMP sama-sama sebagai pengunci program apabila tidak aktif, IL akan mengunci fungsi I/O dan mereset ke kondisi normal sedangkan JMP mengunci kondisi terakhir program dan mengunci I/O nya.

PLC DASAR: MENULIS PROGRAM PLC MENGGUNAKAN BAHASA MNEMONIC

1. Menulis Program menggunakan Mnemonic

1. Buka lembar kerja baru pada CXP, klik View -> Mnemonic, maka akan tampil lembar Mnemonic sebagai berikut

image

Gambar 3.8 Lembar kerja Mnemonic

2. Menulis program pada lembar Mnemonic klik 2x pada bagian kolomnya, kemudian masukkan [kode Mnemonic operasi] [operand], contoh “LD 0.00”, selanjutnya tulis program sesuai tabel berikut.

image

Gambar 3.7 Program Mnemonic

3. program selesai dibuat, klik View -> Diagram,  diagram ladder  akan muncul

PLC DASAR: MEMBUAT PROGRAM PLC MENGGUNAKAN STATE DIAGRAM

Perancangan program sederhana dengan State Diagram

1. pada percobaan ini, perancangan program dilakukan menggunakan state diagram, . Dengan gambar sebagai berikut

image

Gambar 3.4 State Diagram percobaan 1

2. berdasarkan state diagram tersebut, kemudian di uraikan persamaannya menjadi seperti berikut:

Persamaan pada setiap Transisi:

T0= P_First_Cycle

T1= STA.PB_ON

T2= STB.PB_OFF

Persamaan pada setiap State (Keadaan):

STA= (STA.T0.T2).T1’

STB= (STB.T1).T2’

Persamaan output.saat ON:

Out= STB

3. Buatlah ladder diagram dari persamaan pada langkah 2, jika dilihat dari persamaan yang dihasilkan akan timbul banyak Output yang akan digunakan, oleh karena itu untuk menggantinya gunakanlah output selain yang ada pada fisik PLC CP1E, gunakan output pada kanal 200. Sehingga program akan menjadi seperti berikut ini.

image

Gambar 3.6 ladder diagram percobaan 1

4. lakukan pengunduhan pada PLC, lalu buatlah desain HMI di CXD sebagai berikut.

image

Gambar 3.7 HMI percobaan 1

5. lakukan simulasi antara PLC dan CXD

PLC DASAR: MENGENAL TABEL MNEMONIC, INSTRUKSI SEQUENCE CONTROL, DAN DATA MOVEMENT

1. Tabel Mnemonic

Tabel Mnemonic merupakan tabel yang menunjukkan I/O dan juga instruksi-instruksi yang sedang dijalankan oleh PLC, Mnemonic juga menunjukkan urutan proses yang akan dikerjakan oleh PLC. Pada CX-programmer (CXP) tabel Mnemonic dari suatu program yang sudah dibuat dapat ditampilkan dengan memilih menu View -> Mnemonic, tidak hanya menampilkan, pada CXP kita juga dapat melakukan pemrograman dengan menggunakan tabel Mnemonic ini. Berikut ini adalah cara konversi dari ladder ke Mnemonic.

image

2. Instruksi Sequence Control

Instruksi Sequence Control digunakan pada PLC untuk berbagai keperluan, inti dari sequence control adalah memanipulasi urutan-urutan proses pada PLC, seperti interlock, JMP, NOP dan lain-lainya. Penggunaan instruksi sequence control dapat dilakukan dengan menambahkan pada simbol instruksi. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan fungsi pada sequence control.

Tabel 3.1 Instruksi Sequence Control

image

Sumber: OMRON. (2009). CP1E CPU Unit Software User’s

3. Instruksi Data Movement

Instruksi data movement adalah instruksi yang digunakan untuk melakukan pemindahan data dari satu alamat ke alamat lainnya. Instruksi data movement dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Tabel 3.2 Instruksi Sequence Control

image

Sumber: OMRON. (2009). CP1E CPU Unit Software User’s

Monday, 28 May 2018

PLC DASAR: MENAMPILKAN GRAFIK WAKTU (TIME CHART) PADA PLC

Time Chart atau diagram waktu adalah diagram yang digunakan untuk mengamati keluaran I/O berupa keadaan HIGH ataupun LOW terhadap waktu. Mengamati timing chart dapat dilakukan pada CX-Programmer dengan perintah klik menu PLC -> Time Chart Monitoring , atau tekan tombol Alt + C + H secara bersamaan. Maka akan muncul windows Time Chart Monitoring seperti pada gambar berikut:

image

Gambar 3.2 Time Chart Monitor

Pengamatan pada time Chart dapat dilakukan jika sudah melakukan konfigurasi I/O yang akan diamati. Untuk melakukan konfigurasi klik menu Operation -> Configure. Selanjutnya masukkan I/O address, jika berupa word dilakukan pada word, jika I/O dalam bentuk bit maka di atur di bagian address bit. Klik kanan -> New -> Tambahkan Address.

image

Gambar 3.3 Setting Bit Address

Simulasi Timing chart dapat dilakukan jika program dalam keadaan Work Online atau sedang dalam mode simulasi. Klik ikon star pada time chart. Maka akan tertampil chart seperti pada gambar 3.4 dibawah ini.

image

Gambar 3.4 Time Chart pada PLC

PLC DASAR–MEMBUAT PROGRAM PLC DENGAN STATE DIAGRAM

 

1. State Diagram

Diagram keadaan (State Diagram) adalah diagram yang menggabarkan proses operasi yang terjadi pada suatu sistem. Diagram ini melibatkan keadaan dan transisi dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Berikut ini adalah contoh diagram keadaan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dengan tombol start dan stop.

image

Gambar 3.1 Diagram State ON/OFF Lampu

Pada state diagram perlu adanya T0 sebagai pemicu agar sistem berada pada salah satu kondisi, pada PLC OMRON bisa menggunakan alamat P_FirstCycle yaitu alamat yang hanya sekali di eksekusi pada saat pertama kali komputer dinyalakan. T0 akan menyebabkan sistem berada pada lampu OFF, kemudian jika T1/PB On maka lampu akan menyala dan ketika Transisi T2 terjadi maka lampu akan kembali OFF. Berikut ini adalah perhitungan untuk merubah State diagram ke ladder PLC.

Persamaan pada setiap Transisi:

T0= P_First_Cycle

T1= STA.PB_ON

T2= STB.PB_OFF

Persamaan pada setiap State (Keadaan):

STA= (STA.T0.T2).T1’

STB= (STB.T1).T2’

Persamaan output.saat ON:

Out= STB

PLC DASAR: FUNGSI KEEP, DIFU DAN DIFD PADA PLC

Percobaan 3: Instruksi Sequence Output (KEEP, DIFU, DIFD)

1. Buka lembar kerja baru pada CXP, kemudian buatlah program seperti pada gambar 2.13. untuk memasukkan instruksi KEEP, DIFU dan DFD dilakukan dengan menggunakan simbol Instruksi.

image

Gambar 2.13 program instruksi sequence output

2. buka software CXD, buatlah HMI percobaan 3 seperti pada gambar 2.14.

image

Gambar 2.14 CXD percobaan 3

1. Lakukan simulasi antara CXD dan CXP. Kemudian lakukan pengujian KEEP, tekan button ON KEEP, perhatikan output KEEP, apakah perbedaan KEEP dengan OUT.

4. lakukan pengujian DIFD untuk mengaktifkan KEEP, matikan telebih dahulu KEEP, dengan menekan button OFF KEEP. Tekan dan tahan agak lama pada tombol DIFD, kemudian lepaskan.

5. lakukan pengujian DIFU untuk mengaktifkan KEEP, matikan telebih dahulu KEEP, dengan menekan button OFF KEEP. Tekan dan tahan agak lama pada tombol DIFU, kemudian lepaskan.

NOTE:

maksud dari fungsi diatas:

- KEEP, berfungsi untuk menahan keadaan/kondisi ( contoh Q:100.000), terdiri dari dua input yaitu atas dan bawah, apabila bagian input atas mendapat pulsa high ( on walaupun sebentar) maka akan mengaktifkan Q:100 dan tidak akan mati sebelum input reset ( input bagian bawah) mendapat pulsa high.

-DIFU (Differential Up), akan memberikan pulsa high ( on dalam sekejap hanya beberapa milisecond) ketika terjadi perubahan dari Off ke ON. misalnya ketika kita menekan tombol/button dan menahannya, maka DIFU akan memberikan pulsa hanya sekali saat pertama kali on (langsung memberikan pulsa high saat pertama on), tidak akan berpengaruh terhadap berapa lama kita menahannya (hanya sekali memberikan pulsa high) . contoh pemanfaatannya untuk meng counter barang yang berhenti didepan sensor dalam waktu lama, sehingga penghitungannya dilakukan waktu awal terkena sensor bukan menunggu barang lewat.

-DIFD (Differential Down), akan memberikan kondisi pulsa high saat terjadi perubahaan ON ke Off, misalnya ketika kita menekan tombol/button dan menahannya, maka DIFD akan memberikan pulsa high saat kita melepas tombolnya( Pulsa high saat saklar dilepas), jadi DIFD tidak akan memberikan sinyal High apabila kita menahan tombol. contoh pemanfaatannya ketika membuat aplikasi gerbang otomatis, tentu kita akan mengatur agar pintu tertutup saat mobil sudah masuk, otomatis pembacaaan on dilakukan saat mobil meninggalkan sensor.

pemanfaatan difu, difd, dan keep: contoh kasus pada gerbang otomatis

cara kerja gerbang otomatis adalah mendeteksi saat mobil berada didepan gerbang, maka perlu dibaca saat itu juga dengan DIFU lalu mengaktifkan Keep agar motor membuka pintu, ketika mobil masuk sensor akan mendeteksi ketika mobil sudah masuk, dibaca saat mobil meninggalkan sensor (DIFD) lalu menutup kembali pintu.

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html