SERAT OPTIK
Sistem komunikasi optik merupakan
sistem komunikasi optik yang menggunakan cahaya secagai pembawa
informasi. Penyebaran gelombang cahaya melalui atmosfer bumi,
bagaimanapun sulit dn tidak praktis. Sebagai konsekuensinya, sistem
komunikasi optik serat dari glass atau plastik yang mengandung
gelombnag cahaya yang dipandu melalui sebuah waveguide. Optoelekronik
yang merupakan bagian dari komponen yang berhubungan dengan transmisi
cahaya melalui ultrapure fiber yang pada umumnya dibuat dari glass
atau plastik.
Sebenarnya cikal bakal serat optik
dimulai dari eksperimanen Alexander Graham Bell pada sebuah peralatan
yang disebut dengan photophone yang dibentuk dari dari cermin dan
detektor selenium yang mengtransmisikan gelombang suara pada sebuah
berkas cahaya. Namun photophone ini tidak praktis dan belum mencapai
sesuai yang diinginkan.
Pada tahun 1930, J.L Baird dan C.W
Hansell menjamin sebuah paten untuk scanning dan transmisi gambar
televisi melalui kabel fiber yang tidak berlapis yang kemudian
diikuti oleh H Lamm yang mentransmisikan image melalui single fiber
glass sehingga pada tahun 1950, banyak terobosan yang dibuat pada
serat optik
Tahun 1951 A.C.S Van Hell dan H.H
Hopkins, N.S Kapany mengeksperimenkan transmisi cahaya melalui
bundel serat optik dan Kapany inilah yang menciptakan istilah fiber
optik ini
Pada tahun 1958, Charles H Townes dan
Arthur L Schawlow, menulis sebuah paper yang menggambarkan bagaimana
kemungkinan menggunakan stimulasi emisi untuk memperkuat gelombang
cahaya dan juga microwave.
Laser( Light Amplification by
stimulated emission of radiation) ditemukan pada 1960. laser
mempunyai output power yang tinggi, frekuensi operasi yang tinggi dan
kemampuan untuk membawa sinyal dengan bandwidth yang lebar sehingga
sangat ideal untuk sistem komunikasi dengan kapasitas tinggi.
Penemuan laser memperkuat pengembangan dari serat optik.
Kabel fiber pada tahun 1960 masih
mempunyai loss yang besar (lebih dari 1000 dB/km) dan tahun 1970,
Kapron, Keck dan Maurer mengembangkan fiber optik dengan loss 2 dB/km
yang merupakan terobosan pada serat optik dan berkembangg dengan
cepat.
Pada akhir 80 an, loss pada optik
dikurang hingga 0,16 dB/km dan pada 1988 NEC mengembangkan transmisi
long haul dengan mentransmisikan 10 Gbit/s pada 80,1 km fiber optik.
2 Komunikasi Serat Optik
Komunikasi Serat optik mempunyai
beberapa keuntungan dibandingkan dengan komunikasi kabel koaksial
atau metalik antara lain :
- Kapasitas informasi yang lebih baik
Sistem komunikasi fiber mempunyai
kapasitas informasi yang
- mempunyai immunity terhadap crosstalk
- mempunyai immunity terhadap interferensi statis yang disebabkan oleh electronic interference (EMI) dari pengcahayaan, motor elektik
- immunity terhadap lingkungan misalnya perbedaan temperatur atau korosif pada liquid dan gas
- safety, karena bahan fiber bersifat nonconductor sehingga tidak ada alirran listrik atau tegangan yang dihunbungkan dengan kabel tersebut.
- lebih secure dibanding kabel koaksial sehingga bisa dipake untuk aplikasi militer
- Bertahan lama,asumsi ini berdasarkan pada toleransi yang tinggi sehingga kabel fiber dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan dan mempunyai ketahanan terhadap sifat korosif
- Ekonomis,
Adapun kekurangan fiber optik adalah
sebagai berikut :
- Biaya interface yang tinggi.
- Kekuatan, kabel optik mempuyai kekuatan tarik yang rendah dibanding dengan kabel koaksial. Ini dapat diperbaiki dengan melapisi optik dengan Kevlar dan dilapisi dengan pelindung PVC
- Remote electric power, power electric sangat membantu remote interface atau memperbaharuui perangkat. Ini tidak ada pada optik sehingga kabel metalik mesti ditambahkan pada perlu dipasangkan.
- Tidak dapat dibuktikan : karena kabel optik masih baru dan belum ada waktu yang tema untuk membuktikan keandaannya
- Memerlukan too, perangkat dan training tertentu,
3 Blok Diagram Komunikasi Serat
Optik
Gambar 8.1 menunjukkan diagram
sederhana dari komunikais fiber optik. Tiga blok utama dari diagram
tersebut yakni Transmitter, Receiver dan Fiber guide.
Gambar 1