SWR Meter
Standing Wave Ratio
Standing wave ratio disingkat SWR kadang-kadang disingkat dengan
nama VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). Bila impedansi saluran transmisi tidak
sesuai dengan transceiver maka akan timbul daya refleksi (reflected power) pada
saluran yang berinterferensi dengan daya maju (forward power). Interferensi ini
menghasilkan gelombang berdiri (standing wave) yang besarnya tergantung pada
besarnya daya refleksi.
VSWR didefinisikan sebagai perbandingan tegangan maksimum dan
tegangan minimum gelombang berdiri pada saluran transmisi :
Daftar Komponen
D1,D2 = 1N34, 1N60 (dioda germanium)
C1,C2 = 0,001 uF keramik
VR1 = 100 ohm trimpot
VR2 = 50 Kohm potensio
C3 = 0,001 uF
J1,J2 = konektor , PL259
M1 = 0 – 1 mA linear
S1 = single pole, toggle switch
L = kabel koaxial RG 58 A/U panjang 9,5cm
D1,D2 = 1N34, 1N60 (dioda germanium)
C1,C2 = 0,001 uF keramik
VR1 = 100 ohm trimpot
VR2 = 50 Kohm potensio
C3 = 0,001 uF
J1,J2 = konektor , PL259
M1 = 0 – 1 mA linear
S1 = single pole, toggle switch
L = kabel koaxial RG 58 A/U panjang 9,5cm
Konstruksi
SWR dapat dinyatakan sebagai berikut :
SWR dapat dinyatakan sebagai berikut :
Vf adalah tegangan maju ke antena
(forward)
Vr adalah tegangan pantul dari antena (reflected)
Vr adalah tegangan pantul dari antena (reflected)
Rangkaian SWR meter dapat dilihat pada gambar 1.
Konstruksi cukup sederhana, tetapi dapat diandalkan dan dapat
dibuat dengan komponen yang banyak terdapat di pasaran. Komponen utamanya
adalah kabel koaxial yang sesuai dengan saluran transmisi (RG 58 A/U, impedansi
50 ohm).
Potonglah kabel koaxial sepanjang 3,75 inch (2,54 % 3,75 = 9,5 cm) lalu ujungnya dikupas sepanjang
1/8 inch. Tepat di tengah-tengah, koaxial dikerat dengan pisau yang tajam atau
cutter. Kupaslah konduktor luar yang berupa anyaman. Lalu isolator dikerat
sehingga koduktor dalam terlihat. Kemudian solderkan konduktor dalam dengan 100
ohm trimpot melalui sepotong kawat kecil. Tahanan ini nantinya diatur sehingga
sama dengan impedansi saluran. Jagalah agar konduktor dalam dan luar tidak
terhubung singkat (diisolasi dengan cellotape). Selanjutnya ujung-ujung koaxial
bagian luar disolder pada bagian tengah kedua konektor.
Salah satu komponen yang kritis adalah meter. Untuk ini dipakai 0
– 1 mA linier, tetapi skalanya dikalibrasikan terhadap skala SWR. Letak
variabel resistor trimpot harus di tengah-tengah koaxial. Ini menentukan
kesetimbangan titik nol.
Tegangan maju yang berupa titik imbas disearahkan oleh D1 dan
melalui Low Pass Filter C1 yang kemudian dideteksi M1. Sedangkan tegangan pantul
akan melalui D2 dan C2. Berilah tanda FWD dan REF pada saklar S1, ANT, dan TX
pada konektor yang sesuai.
Kalibrasi
1. Hubungan SWR meter diantara TX dan antena atau
dummy load pada konektor yang sesuai (TX ke pesawat, ANT ke antena).
2. Letakkan saklar S1 pada posisi FWD. Hidupkan
pesawat TX. Jarum akan menunjuk ke suatu angka. Aturlah VR2 sehingga jarum
mencapai skala maksimum.
3. Ubah saklar pada REF. Jarum akan menunjuk ke
suatu angka (misal 1,5).
4. Balikkan posisi SWR meter. TX ke antena dan
pesawat ke ANT. Ulangi prosedur 2 dan 3. Jarum harus menunjuk angka yang sama
(misal 1,5).
5. Bila prosedur 4 tidak tercapai putar trimpot
VR1. Bila hal ini tidak menolong berarti VR1 sedikit ke kiri atau ke kanan.
6. Ulangi prosedur 1 sampai 5 berulang-ulang sampai
penunjukan meter sama.
Pengukuran SWR
Kadang-kadang SWR meter tidak menunjukkan harga standing wave
ratio yang sebenarnya, terutama bila SWR jauh dari 1 : 1. Ini akibat rugi-rugi
pada saluran transmisi.
SWR meter diletakkan dekat pemancar. Misalkan tegangan maksimum
yang keluar dari TX adalah 10 volt. Karena rugi-rugi saluran, tegangan yang
sampai di antena adalah 9 volt. Tegangan pantul dari antena 3 volt. Tegangan
ini disalurkan ke TX yang juga mengalami redaman. Sampai di TX tinggal 2,7
volt. SWR yang terbaca :
Namun bila SWR diletakkan di dekat antena, SWR yang terbaca adalah
:
Ternyata kedua pengukuran berbeda. Hasil yang benar adalah 1 :
2,0. Jadi bila SWR meter diletakkan dekat TX SWR yang sesungguhnya lebih besar
daripada yang terukur. Kesalahan akan bertambah besar bila saluran transmisinya
panjang. Dalam praktek cara pertama boleh dipakai bila SWR menunjukkan rendah
(SWR 1 : 1,1) karena penambahannya sedikit. Tetapi bila penunjukan 1 : 1,0 atau
lebih segeralah pindahkan SWR meter ke dekat antena agar penunjukannya tidak
terlalu banyak meleset. Apalagi bila koaxialnya panjang sekali (20 meter atau
lebih) atur kembali matching antena anda. Selamat bereksperimen.
Gambar 1
Gambar 2
Skema
Rangkaian SWR Meter dan Cara Kalibrasi. Pada Transmisi Daya RF, apabila
Impedansi Saluran Transmisi tidak sesuai dengan Impedansi Beban (antenna), maka akan
muncul Daya Pantul (Reflected Power) pada saluran transmisi menuju
sumber (transmitter).
Daya pantul ini akan berinterferensi dengan daya dari pemancar (Forward Power) dan
menghasilkan Gelombang Tegangan Berdiri pada saluran (Volt Standing Wave).
Nilai
SWR dapat dihitung melalui perbandingan Impedansi Beban terhadapImpedansi Saluran Transmisi, yaitu :
Pengukuran Nilai VSWR dapat dilakukan
dengan mengukur perbandingan tegangan maju (forward) dan tegangan pantul (reverse). Kita dapat
membuat SWR Meter dengan skema seperti di bawah ini :
Bagian
utama dalam Membuat SWR Meter adalah potongan kabel coaxial 50 Ohm sepanjang 12
cm. Dapat digunakan RG-58 A/U atau RG-8 untuk dapat melewatkan daya yang lebih
besar. Bagian tepi dikupas dan dibuang serabut luarnya sehingga tinggal tersisa
10 cm yang memiliki serabut luar. Selanjutnya bagian tengah dikerat sekitar 2
cm sehingga terlihat serabut luarnya. Kemudian dirangkai seperti skema di atas.
Pemilihan
VU Meter sangat kritis, pengertiannya adalah kualitas dari VU Meter harus
diperhatikan khususnya arus nominalnya. Standar VU untuk SWR Meter adalah 0 –
100 uA. Namun masih dapat ditoleransi dengan pemakaian VU Meter 0 – 1 mA,
dengan kompensasi sensitivitas SWR Meter yang berkurang. Selain itu,
Karaktersitik VU Meter harus dipastikan Linear, artinya skala penunjukan harus
Linear. Di lain pihak dalam Membuat SWR Meter, Konstruksi dari Sheldingsangat
menentukan sekali terhadap kebocoran RF dan nilai Impedansi dari selubung
rangkaian SWR Meter.
Kalibrasi
Rangkaian SWR Meter :
Hubungkan
SWR Meter antara pemancar dengan Dummy Load 50 Ohm. Hubungkan sesuai posisi
konektor (TX ke pemancar dan ANT ke Dummy Load). Atur posisi VR2 pada minimal.
Hidupkan
pesawat dan atur VR2 ke arah maksimal sampai jarum Forward mencapai skala
Maksimal. Sambil memperhatikan jarum Reverse.
Atur
VR1 sampai jarum Reverse menunjuk pada skala Nol (Minimal), sambil memperhatikan
kondisi jarum Forward agar selalu pada skala maksimal (mungkin harus merubah
sedikit posisi VR2).
Matikan
pesawat. Balik posisi SWR Meter (TX ke Dummy Load dan ANT ke Pesawat). Nyalakan
Pesawat. Pastikan jarum Reverse pada skala Maksimal dan jarum Forward pada
skala Nol (Minimal). Apabila tidak demikian, putar sedikit VR1 dan ulangi
langkah no.2 s/d 4.
Kalau
tindakan no.4 tidak juga memperoleh penunjukan yang sama (jarum Reverse tidak
menunjuk skala Maksimal dan Forward tidak Minimal), maka yang harus dilakukan
adalah menggeser posisi solderan VR1 pada serabut luar Coaxial sedikit ke kiri
atau ke kanan.
Ulangi
langkah no.1 sampai dengan 5 hingga memperoleh hasil penunjukan yang sama.
Hasil
pengukuran SWR Meter sangat ditentukan oleh Kualitas dan Panjang Saluran
Transmisi karena rugi-rugi saluran, khususnya apabila SWR Meter diletakkan
dekat pemancar (Transmitter)
dan kabel transmisi yang begitu panjang. Misal, sebuah pemancar dengan tegangan
keluar 12 volt. Karena rugi-rugi pada saluran transmisi maka tegangan yang
sampai ke antena 10 Volt. Karena ketidak-sesuaian Impedansi Beban dengan
Impedansi Saluran Transmisi, maka muncul tegangan pantul sebesar 3 Volt menuju
pemancar. Dan karena rugi-rugi saluran transmisi, tegangan pantul yang sampai
ke pemancar tinggal 2,5 Volt. Maka VSWR terukur adalah :
Jika
SWR Meter diletakkan di ujung saluran transmisi dekat dengan antena, maka VSWR
terukur adalah :
Ternyata
dengan menempatkan SWR Meter di ujung saluran transmisi dekat dengan antena
diperoleh hasil pengukuran VSWR yang lebih tinggi dibanding menempatkan SWR
Meter dekat dengan pemancar. Kalau demikian dimanakah seharusnya SWR Meter
ditempatkan?. Tentunya menempatkan SWR Meter dekat dengan pemancar lebih
menguntungkan apabila nilai VSWR rendah (1 atau 1,1). Kalau VSWR masih menunjuk
angka yang tinggi (diatas 1,5 atau hampir menyentuh 2,0), maka Matching Antenna
perlu dilakukan.
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih anda telah berkomentar di halaman ini, kami akan mempertimbangkan komentar anda untuk kemajuan blog ini.